Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 05:07:54【Resep】544 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(34)
Artikel Terkait
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- Pemerintah siapkan rapid test dan chef profesional kawal kualitas MBG
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan
- Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut

Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat

Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah